Pada ketika ufuk utara memandang ke arah selatan dan berpaling , semuanya tidak lagi berada di kedudukan yang sama . Yang terang nya berwarna merah jingga sehingga berkilauan merah tanda amarah menyala . Apa ?
Dunia berputar walau langit pecah tiada lagi halang UV membakar seluruh kulit hingga ke kecil serangga si Permaisuri . Terlambat .
Isi dari mantel terkeluar membuak panas , lautan ilusi nya biru bertukar gelap gelitap seperti tiada pelita , hanya derita . Derita siapa tahu ?
Itu bakal di hadapi . Sekarang semua alam masih menari mengikuti ritma yang makin gah tinggi sehingga menyuluh si pari pari di atas itu . Tidak tahu akan ganjaran sebentar lagi .
Menari lah , sehingga tiada lagi muzik mengiringi . Tika itu , semua memakai cermin mata hitam tidak tertahan dek bahang panas yang mencair kan ais di Kutub dalam masa kurang sepuluh saat .
Rasailah . Nanti .
Sekarang tetap menari .