Thanks for Stalking .

Thursday, August 25, 2011

Ekpresi Hari Ini .

Kepincangan ,
duduk bersila di atas kamar ,
sambil memasang lagu yg selalu nya akan aku ikuti irama nya , rentak balada , gemersik melonglai kan aku ,
tatkala aku memikirkan ,
diri aku yg serba kekurangan ini .
adakah aku cukup bekalan , untuk ke masa hadapan ?
dan aku takut untuk menjengah hari esok , sungguh .
Otak ku perah , di mamah pemikiran dalam slow mo kehidupan ,
tak ku temu juga cahaya yg mampu membantu aku ,
buntu , itu aku .

Catitan Malam

Semalam ada bintang , gemerlapan memusing bebola mata dan berpinar , bintang seakan ku rasa terang sangat , dan aku tatap bintang yang berada di angkasa nun jauh ke dalam , tak mungkin aku dapat gapainya , jauh , faktanya . Walaupun bintang jauh , tapi cahaya dia lebih terang daripada Matahari . Mitos . tapi tidak bagi aku . Aku percaya segala morgana dunia . Dunia yang fana , sekecil tapak tangan jika dilihat dari atas . Berbalik kepada bintang , masih berkelip . Tapi hari ini , kenapa aku tak nampak bintang ? Tak terang , ku suluh langit dengan lampu hati , dan teleskop mata , tak terang jua . Hampa . Aku gagal jumpa bintang yang terang yang aku nanti kan hari ini seperti semalam yang girang . Aku tetap bersabar , mungkin esok bintang datang balik jenguk aku , membawa api-2 untuk menemani terang nya . ' Tak semua seperti yang aku harapkan ' , itu minda ku intepret , turun ke mata , dan hati kecil ini .

Pusingan Cinta Si Penggoda .

Dalam periuk cinta ,
dia tabur beras kasih ,

dan dia bilas dengan sayang ,
lalu dia tanak dengan kepercayaan ,
dia setia menunggu ,

lantas dia keluarkan isi nya sesudah di tanak ,
lalu periuk cinta itu dia cuci ,
dan di ulangi dr permulaan yg tiada akhir nya .
Itu cinta si penggoda 







Friday, August 19, 2011

Jam Waktu Tengah Hari .

Adakah aku akan kecewa ? Detak jantung bagai menghitung kekecewaan . Ya , aku tahu , sifat kurang sabar aku kadang kala akan memakan diri . Tapi aku sentiasa benar . Jangakaan aku sentiasa tepat .Aku ibarat menunggu butiran jam pasir inifniti yang terakhir untuk jatuh , lalu menandakan berakhirnya semua itu . Tanpa aku sedari , aku rasa sebak , hiba ,  mula ingin membentak , ingin mencampak segala yang aku nampak . 

Monolog . Sunggguh aku kuat bermonolog . 

Berapa lama lagi aku harus menanti ?Menanti sesuatu yang akan datang , atau sebaliknya . Ah cilaka . Perasaan mengawal aku . Emosi semakin bercelaru dan aku mula hilang cengkaman pada diri . 
Terus menanti . Sesuatu yang menyiksa kan . Sesuatu yang aku tahu bakal menyakiti diri sendiri . Sebenarnya situasi bukan lah seburuk yang disangka , aku bebroga . Gebang seperti gah benar . Benci , aku benci rasa ini . Yang tak dapat aku selubungi di sebalik bingkai kaca putih ku . 

Detik berlalu semakin aku tertunggu . Jangan buat aku menunggu lagi , jangan permainkan perasaan aku yang membuak . Jangan lempar aku kebawah setelah kau junjung aku setinggi angkasa . Aku tak mampu untuk menahan kesakitan akibat lemparan yang menyakit kan itu . Sungguh aku tk mampu . Keinginan aku yang di tahap maksima itu dan saat ia nya pecah ke lantai bagai hempasan kaca .sukar untuk bersihkan serpihan itu . sukar .

Dan aku masih si boneka yang duduk menanti disini . Di temani awan yang seakan turut berduka . Dan aku harap sang hujan turun bercucuran , selebat - lebatnya , segelap - gelapnya , seperti malam tanpa cahaya . 

Aku hampa , aku kecewa . Aku tidak gemar . Aku mencuka . 
Yang pada mulanya terukir senyuman selebar nya , berakhir dengan tangisan batin , yang percuma . 

Aku rasa kosong tak bernyawa , di saat ini . 

# aku tulis saat aku rasa begini . tadi . 

Wednesday, August 17, 2011

Hati yang Hilang di bawa Hujan .

Susah kalau tiada hati , apa orang cakap apa orang bebel pun tak kan dia dengar . Kebal . Telinga badak . 
Dia begitu , dingin , sejuk beku . Suka kawan dengan , Ais . Memang tk lekang . 
Dan hati , dia simpan hati dia . Dia tak pernah keluar kan . Tiada siapa tahu asal usul hati nya , warna nya , bentuk nya , hitam keras gamak nya . Walaupun dia bukan kaki  rokok . 
Tapi , pada suatu hari yang rintik , hati dia hilang . Tak mungkin lah sesat , tahu lah cuaca mendung berkabus , tp selalu nya dia tahu jalan pulang . Masalah lah hati ni . 
Maka dengan muncung di tarik , dia pun pergi mencari hati nya . Dimana hati dia ni ? Sesaat , seminit , sejam , sehari , dan berhari hari lama nya tak di temui . 
Sehingga satu detik , cuaca rintik yang mula nya makin lebat tempias membasahi rumah kaca di penjuru jalan , bertukar redup . Pokok berhenti melambai ganas , guruh berhenti berscreamo . 
Dan dia terjumpa hati nya , dia sebalik rumah kaca itu , sedang menunggu dia , memungkinkan .
Namun hati tidak berseorangan , terlihat nya sebentuk hati lg , seiringan dengan hati dia . Mesra , akrab .
Hati nya , berwarna merah pekat , berbentuk spt hati , tersenyum lebar . 
Ya , baru dia tahu bagaimana rupa hati dia yang selama ini tak pernah dia tahu . 
Dan dia , nampak nya bukan sedingin dulu . 

Tuesday, August 16, 2011

Wanita Itu .


Wanita itu ,
semalam dia berjalan gembira sekali ,
walau pakaiannya compang - camping ,
rambut dandan tapi kusut ,
selipar yang dah haus , tali pun dah putus ,
yang ada pun , cuma wang kertas lima ringgit ,
itu pun dia kerja siang malam baru dapat ,
tapi dia senyum . Tak pernah bermasam walau sekali .

Wanita itu ,
hari ini berjalan mencuka ,
walau pakaiannya berjenama ,
rambut baru lepas perm dekat salon ,
kasut tumit tinggi tiga inci ,
duit dalam dompet Gucci ada lah dalam seribu ,
kerja keluar masuk Motel atau Hotel ,
tapi dia tak ada hidup . Lifeless 

Monday, August 8, 2011

Si Tukang Kebun dan Kebun Bunga nya .

 Bak kata orang , dalam hati ada taman . Sekarang baru aku percaya , aku ada taman bunga . selalu di siram , selalu di jaga , tukang kebun tu baik , selalu jenguk kebun bunga dalam hati aku . 

Kenapa tukang kebun tu sedih ? Kenapa tukang kebun tu fikir yang dia tak mampu nak siram kebun bunga dengan baik ? Kenapa dia fikir yang bunga dalam kebun dia akan cepat layu ? Kenapa ? 
Mungkin sebab tukang kebun tak yakin pada diri , yang sebenarnya kerana tukang kebun itu lah , bunga dalam kebun dia mekar berbunga . Tiada satu pun yang layu . 
Bunga juga punya perasaan , ya , bunga hidup , bunga bernafas , bunga menangis , bunga gembira , kenapa ? kerana si tukang kebun . 
Segala yang tukang kebun rasa , dapat bunga rasa . Kenapa ? Kerana tukang kebun itu sudah jadi sebahagian dari bunga , tiap hari dilihatnya , tiap hari dibeleknya . Segala tiap satu si tukang kebun itu sudah bunga selidik , dan ingati . 

Bunga sangat menghargai tukang kebun itu . Tiada siapa yang pernah menjaga kebun bunga ini dengan begitu rapi dan ikhlas . Bunga harap tukang kebun itu takkan berputus asa untuk terus menjaga kebun bunga sebaik - baiknya .

Thursday, August 4, 2011

Kau Sekadar Menguji Aku . Ahh !

Satu langkah yang mematikan langkah aku . 
Kau langkah menongkah langkah aku . Dan kau sentap hati aku . 
Kau langkah pergi . Bawa hati aku pergi . 
Lari . Kau lari . 
Aku lari kejar larian kau . 
Aku terhenti . 
Mengah . 
Kau berjalan . Ku kira kau juga mengah . 
Aku jalan di belakang , berniat mengejar . ah . tak daya lah aku . 
Aku berhenti lagi . 
Kali ini , kau pun berhenti , memaling ke belakang dan menuju ke arah aku . 
Belum sempat aku mengelat , kau tempek semula hati aku di dada . 
Dan kau pergi . 

Ego Seorang Manusia .

Dia telefon lagi . Dia ganggu lagi . 
Angkat . atau tidak ? 
Lama aku fikir . akhirnya aku angkat . 
you , i sayang you , i nak you balik . katanya . 
aku hanya mampu terdiam . aku tahu , aku tidak boleh tersalah bicara , satu salah , punah semua . 
i 'm sorry . hanya itu yang aku mampu kata . 
I sayang you . i bodoh tinggalkan you , take me back ? rayu dia . 
Hati mengiyakan . Mulut menafikan . 
aku terus meletak gagang yang hampir putus seperti digigit tikus . 
Prinsip aku , I won t lick what I spit .  

Dunia Tidak Pandang Si Kecil .

Seperti hari yang sebelumnya , hari ini , Hari Khamis . Si Semut datang ke sekolah . Tempat duduk nya masih lagi di tepi tingkap , barangkali mudah menghirup udara . Dan seperti kebiasaannya , mata - mata di dalam kelas hanya memandang ke hadapan . Terasa di pinggirkan .
Si Semut mahu kan perhatian . Cemburu melihat Si Anak Emas sentiasa di utamakan , ingin sekali dia merasa sebegitu . 
Mungkin aku patut mengubah tempat duduk aku , katanya . 
Selang beberapa hari dia duduk di paling hadapan setelah di beri kebenaran , di rasakannya tiada perubahan . Apa lagi yang patut Si Semut lakukan ? 
Mungkin aku patut lebih menonjol , kata nya . 
Keesokannya , dia ke sekolah seperti biasa . 
Siapa boleh tunjuk bagaimana rupa jantung Semut ? , tanya cikgu . 
Dengan pantas tanpa berfikir , Si Semut membelah dada nya dan mengeluarkan jantung nya, kerana ingin mendapat perhatian .
Ini cikgu ! , jerit Si Semut . 
Seluruh isi kelas bertepuk terpegun dengan keberanian Si Semut . Bersorak . Saat yang di tunggu Si Semut , menjadi perhatian .
Dan ketika itu lah Si Semut sedar , diri nya berhenti bergerak . Lalu mati . 
Ya , Si Semut mati .
Hari yang seterus nya , tetap mata - mata tertumpu di hadapan .
Tiada siapa menanya perihal Si Semut selepas itu . Kenapa ? 
Kerana dia hanya Si Semut .

Satu Minit Sebelas Saat , Cinta .

Terima kasih . Katanya .
Sama sama . Kata aku . 
Begitulah pendek ayat ku dengan nya . Namun masih membuat aku terpaku . Rupa parasnya yang sedikit tembam gebu , tetapi manis , tidak dapat aku lupakan . Sewaktu itu pertembungan aku dan dia , aku terlanggar bahu kanan nya sehingga terjatuh buku yang dipegang .
 Dan dia berlalu pergi .
Ya , dia pergi , tanpa berpaling . Dia pergi dan takkan kembali lagi . Tapi dia telah meninggalkan satu kesan dalam diri aku . Kesan yang nyata kekal selama satu minit sebelas saat .
Kerana saat itu , aku dapat merasakan degupan jantung aku . 
Dap - dip - dup . Laju .
Tapi sayang , cuma sebentar . Sudah ku kata satu minit sebelas saat sahaja . 
Dan setelah berakhir durasi itu , aku meneruskan perjalanan . 
Meninggalkan kejadian yang memberi perubahan dalam diri aku , yang cuma aku rasakan selama satu minit sebelas saat itu . 
Segalanya kembali normal seperti sediakala . 
Benar , tiada berubah .

Tuesday, August 2, 2011

Hukum Alam takkan Hilang , Tetap Datang walaupun Terlewat .

Pada ketika ufuk utara memandang ke arah selatan dan berpaling , semuanya tidak lagi berada di kedudukan yang sama . Yang terang nya berwarna merah jingga sehingga berkilauan merah tanda amarah menyala . Apa ? 

Dunia berputar walau langit pecah tiada lagi halang UV membakar seluruh kulit hingga ke kecil serangga si Permaisuri . Terlambat . 
Isi dari mantel terkeluar membuak panas , lautan ilusi nya biru bertukar gelap gelitap seperti tiada pelita , hanya derita . Derita siapa tahu ?

Itu bakal di hadapi . Sekarang semua alam masih menari mengikuti ritma yang makin gah tinggi sehingga menyuluh si pari pari di atas itu . Tidak tahu akan ganjaran sebentar lagi . 
Menari lah , sehingga tiada lagi muzik mengiringi . Tika itu , semua memakai cermin mata hitam tidak tertahan dek bahang panas yang mencair kan ais di Kutub dalam masa kurang sepuluh saat . 
Rasailah . Nanti . 
Sekarang tetap menari . 

Ramadhan Menjelma .

Azan berkumandang , 
Kurungan tamat untuk hari ini , 
Pintu di buka , 
Lega . 

Sepertiga hampir malam , 
Masa untuk menghapus salah , 
tapi tk semua di hapuskan , 
terserah .

Esok ? 
Kembali dalam kurungan , 
sabar , 
ulangan sepusingan bulan .

Hati Seakan Membantu Meneruskan Kehidupan .

Sewaktu melintas jalan yang tidak lekang dengan bunyi bising langau berkeliaran , aku terpandang objek yang terbaring terlentang di tepi tong hitam berplastik kan kertas .
Bukan objek . Aku tatap renung .
Objek seakan memanggil . Sudah ku kata bukan objek . 
Lama menatap sehingga rusuk kanan terasa letih menyereng . Aku bangkit menegak spt matahari yang kelihatan sekarang , tepat terpacak di atas . 
Tidak diambil kisah . Yang aku tahu , aku tidak pasti apa itu , cuba untuk memastikan . 
Derap nadi menular langkah kian perlahan perasaan bercampur dengan perasaan .
Sebelum mencapai klimaks , aku di hentikan dengan satu kata , ' jangan menyesal setelah tahu apa nya segala yang di sembunyi di sebalik awan mendung itu . ' 
Langkah terhenti.
Mahu mengambil risiko ? Takut . Gemuruh . Ingin tahu . tapi siapa mahu roda berhenti tika sedang berpusing giat ? 
Aku diam . 
Pusing . Dan berlalu pergi . 
Tidak di endah objek itu . 
Masih bertanda tanya . tapi di biarkan saja . 
Dan sejak detik jam pasir menukar arah turunan , tidak di tahu asal usul objek itu . 
Tiada perubahan . Bagus .